Selasa, 30 Desember 2014

Pengertian Masyarakat Hutan

| Selasa, 30 Desember 2014
Pengertian Masyarakat Hutan - Masyarakat hutan merupakan kelompok organisme yang mencankup berbagai spesies tetumbuhan yang dikuasai oleh pohon serta berbagai spesies hewan dan organisme mikro yang menempati suatu habitat, sehingga pada habitat itu terjadi hubungan timbal balik antarorganisme yang satu dengan organisme yang lain dan lingkungannya. Hubungan timbal balik itu secara alami sebagaimana telah dikemukakan pada bab tentang konsep ekosistem maupun tentang interaksi antarspesies anggota populasi. Hanya saja dalam bab ini akan dikemukakan masing-masing bentuk hubungan yang umum terjaadi antartumbuhan dengan organisme lain dalam masyarakat hutan.

Orang Utan yang bergelantungan di Pohon

Sekelompok Gajah yang makan rumput di hutan
Istilah tetumbuhan dipergunakan untuk semua tumbuhan liar dan bersifat alami yang terdapat suatu ekosistem alami misalnya ekosistem hutan. Hutan merupakan ekosistem alamiah yang sangat kompleks mengandung berbagai spesies tumbuhan yang tumbuh rapat mulai dari spesies tumbuhan kecil hingga berukuran besar atau raksasa (Arief, 1994). Di dalam ekosistem tersebut terdapat lumut dan jamur yang mengadakan hubungan keehidupan yang saling menunjang, terutama pada hutan hujan tropis yang mengandung kehidupan sangat beraneka ragam. Pada lantai hutan atau lapisan bawah yang gelap dan sangat lembap, tentu terdapat sedikit kehidupan tetumbuhan dibandingkan dengan lapisan-lapisan yang ada diatasnya. Tetumbuhan yang memerlukan sinar matahari banyak tentu tidak akan dapat hidup pada lapisan bawah hutan.

Apabila dalam hutan terdapat pohon tumbang, maka tajuk pohonya akan terbuka dan sinar matahari akan menembus sampai ke lantai hutan. Dengan demikian, tetumbuhan yang sebelumnya tidak tumbuh menjadi tumbuh dengan baik dan memenuhi lantai hutan yang terkena sinar matahari itu. Beberapa saat kemudian benih pohon yang tumbang telah berkecambah dan tumbuh menjadi anakan pohon yang menjadi pohon besar, sehingga tajuknya akan menaungi lagi daerah tersebut. Sebagai akibat dari konsekuensinya adalah tetumbuhan di lantai hutan menjadi mati dan berkurang jumlahnya karena tidak mendapat sinar matahari lagi. Pohon yang telah tumbuh menjadi besar akhirnya kembali mendominasi. Pada pepohonan tersebut ternyata dijumpai tumbuhan yang merambat (memanjat) sampai ke bagian atas tajuk pohon, ada juga tumbuhan yang tumbuh dengan mencekik pohon, ada yang bersifat epifit, dan ada pula yang bersifat patasit.  

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar